Halaman

Kamis, 07 Juni 2012

Teori Warna

          Color Theori Atau Teori Warna ini membahas Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori Warna – Teori Waarna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

Pembagian Warna

Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut
teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
1. Merah (seperti darah)
2. Biru (seperti langit atau laut)
3. Kuning (seperti kuning telur)

Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara teknis, merah – kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila menyebut ”merah, kuning, biru” sebagai warna pigmen primer, maka ”merah” adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”magenta” sedangkan ”biru” adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”cyan”). Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah.

Landasan biologis
Pada dasarnya warna primer adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya adalah spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang, yang berarti bahwa terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Akan tetapi, mata manusia normalnya hanya memiliki tiga jenis alat penerima/reseptor yang disebut dengan sel kerucut (yang berada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang cahaya tertentu. Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna disebut makhluk trichromat.
Spesies yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna menggunakan empat warna primer. Manusia hanya dapat melihat sampai dengan 400 nanometer, warna violet, sedangkan makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet sampai dengan 300 nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan bertempat di panjang gelombang yang lebih rendah dan kemungkinan adalah warna magenta spektral murni lebih dari sekedar magenta yang kita lihat sebagai campuran dari merah dan biru.
Banyak dari jenis burung dan binatang marsupial merupakan makhluk tetrachromat.

Warna primer additif
Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue). RGB didapatkan dari mengurai cahaya.

Warna primer subtraktif
Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.

Tradisional
Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
Pemakaian warna merah, biru, kuning sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai dengan campuran tersebut. Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan.

CMYK
Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta.

Campuran warna subtraktif
Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.
Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).

Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.


Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.



Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu
kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.







Hubungan antar warna

Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.


Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.


Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).

nah itu dia teori warna menurut ahli desain,
selamat berkreasi tanpa batas,
semoga bermanfaat :)




Kamis, 31 Mei 2012

Sejarah dan Perkembangan Dunia Grafika

A. Sejarah Grafika
 Kata Grafika berasal dari bahasa yunani yaitu graphos artinya gambar atau tulisan. Dikalangan umum kata grafika disebut juga dengan kata "cetak", yaitu suatu proses memperbanyak gambar atau tulisan dengan menggunakan alat cetak.
Dalam proses cetak ada beberapa prinsip cetak :
1. Cetak Tinggi / Letterpress
  Acuan cetak yang digunakan untuk melakukan pencetakan ada  2 bagian. Disebut cetak tinggi karena bagian image dari lebih tinggi dari bagian non image. Acuan yang digunakan dalam cetak tinggi ini diantaranya terbuat dari bahan timah hitam (letter), dari bahan besi (foil), ebonit dll. Mesin cetak tinggi merupakan cikal bakal adanya mesin cetak yang saat ini begitu pesat perkembangannya dengan menggunakan teknologi yang canggih.

2. Cetak Datar / Offset
 Disebut cetak Datar / Offset karena bagian image dan bagian non image tingginya sama atau datar. Mesin yang digunakan sudah lebih canggih dari mesin cetak tinggi. Mesin Offset inilah yang terus mengalami kemajuan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Mulai dari mesin yang manual sampai yang sudah full otomatis.
3. Cetak Dalam / Rotografur
 Cetak Dalam / Rotografur ini kebalikan dari cetak tinggi. Bagian image dari lebih rendah dari bagian non image.
4. Cetak Saringan / Sablon
 Cetak Saringan disebut juga dengan Sablon. Dalam memindahkan gambar atau tulisan dengan menggunakan alat penyaring (screen). 
5. Cetak Cahaya
 Dalam memindahkan gambar atau tulisan dengan menggunakan cahaya sebagai perantaranya, seperti fotocopy.

Senin, 28 Mei 2012

10 FONT BAGUS UNTUK LOGO YANG ELEGAN DAN PROFESIONAL

Tipografi adalah salah satu elemen yang sangat berpengaruh dalam desain logo. Pemilihan typography dan font yang salah dapat serta merta menjadikan sebuah logo menjadi amatiran. Tentunya dalam memilih font, seorang desainer logo dituntut untuk menyesuaikan irama font dengan tema perusahaan yang diusung oleh logo terkait. Sebagai contoh, type font dengan huruf tebal dan lantang akan kurang serasi jika digunakan untuk perusahaan yang bernuansa lembut seperti salon, atau perusahaan elektronik yang seharusnya bernuansakan dinamis dan elegan.

Bicara masalah elegan, maka kita bicara masalah keanggunan, kecantikan, corporate type, dan biasanya dengan sentuhan minimalis. Untuk jenis font yang bernuansa seperti ini, bentuk-bentuk font yang ramping (langsing) biasanya akan sesuai. Ada berbagai macam jenis font seperti ini yang dapat anda temukan diinternet, baik yang gratis maupun berbayar. Font-font seperti ini khusus dirancang sebagai Identity font untuk keperluan branding dari sebuah perusahaan.

Berikut daftar font untuk menciptakan logo yang elegan dan profesional yang bisa didownload secara gratis. (mumpung gratis.. :D)

1. Diavlo









2. Eight One









3. Contempory








4. Evolution



















5. COM4tFine-R

6. Boble


















7. Squiggles


















8. Advent



















9. ABC








10. Alexandria


Minggu, 27 Mei 2012

5 KESALAHAN DALAM TYPOGRAPHY

Dalam media periklanan, Typography memegang peranan yang sangat penting. Typography adalah media yang akan menjadi titik kunci untuk menyampaikan pesan-pesan sehingga mencapai sebuah tujuan. Sebuah typography yang baik dalam media periklanan tidak hanya indah dan enak dilihat, tapi juga benar dan sesuai sebagai media yang mampu menyampaikan komunikasi satu arah kepada target marketing. Apa gunanya sebuah typography yang menarik jika tidak bisa dibaca!? Typography seperti itu hanya akan berubah peran sebagai sebuah image atau gambar pajangan sebagai daya tarik, namun tidak mampu menjelaskan tujuan apapun yang terkandung didalamnya.

Berikut adalah hal-hal penting yang saya dapat dari berbagai sumber maupun pengalaman pribadi mengenai kesalahan-kesalahan fatal yang terdapat dalam typography di dalam sebuah advertising layout design :

1. Besar Font

Hal utama yang harus diperhatikan adalah besar huruf yang anda gunakan untuk menandai tipe pesan dari sebuah text.
jangan memberikan ukuran font yang terlalu kecil untuk judul sehingga hampir tidak bisa dibedakan dengan text lain, dan jangan pula memberi ukuran yang terlalu besar sampai kelihatan terlalu menonjol dan kontras dengan tezt lain sehingga membuat pesan yang disampaikan oleh text non-judul terabaikan.
Buatlah sebuah daftar urutan untuk menandai tipe teks seperti judul, sub judul, isi, dsb sebagai referensi besaran font yang akan anda gunakan nantinya.


2. Warna Font

Serasikan warna font dengan background latar agar mudah dibaca. Font yang susah dilihat karena 'tabrakan' dengan warna background tidak hanya akan membuat pesan tidak sampai, tapi juga cukup membuat jengkel pembaca. seperti blog misalnya, pembaca tidak akan rela berkedip-kedip di depan layar monitor cuma untuk membaca tulisan anda. Kalaupun isi blog cukup penting bagi mereka, paling juga di copas dan dibaca di note pad.


3. Terlalu banyak Font

Hal fatal lainnya adalah menggunakan terlalu banyak jenis font didalam sebuah layout. Ini sangat berbahaya, karena dapat mengaburkan fokus pesan. Walhasil, maksud dari pesan pun tidak dapat tersampaikan dengan baik.


4. Font yang Susah Dibaca

Mungkin tergoda oleh bentuk lika-liku font atau entah apa, sehingga banyak yang melakukan kesalahan ini. Gunakanlah font pada tempatnya. Pembaca tidak akan berhenti dari ketika sedang berkendara hanya untuk melihat dengan jelas nama dari sebuah toko yang menggunakan font begitu rumit sehingga sulit dibaca sambil lewat.


5. Kerapian

Kerapian adalah hal yang paling sering diabaikan oleh kebanyakan graphic designer dalam melakukan layout design. Padahal kerapian adalah kunci yang membuat pembaca tertarik untuk melihat lebih jauh mengenai pesan yang dimuat didalam sebuah media.


21 Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Poster adalah salah satu media visual yang sangat efektif digunakan dalam mengkomunikasikan pesan kepada publik. Ada banyak style desain poster yang digunakan agar dapat menarik perhatian, termasuk salah satunya adalah tipografi. beberapa desain poster dibawah ini mengusung gaya tipografi yang unik dan menarik. Beberapa mungkin bukan gaya baru, tapi juga belum terlalu banyak digunakan hingga tetap menarik untuk dinikmati. be inspired! :)



Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi

Desain Poster Bergaya Tipografi untuk Inspirasi
CitID adalah sebuah proyek berupa situs yang bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap perbedaan yang bersifat global melalui identifikasi kota (city) secara visual. CitiID berencana mengumpulkan identitas berupa karya tipografi yang mampu mencirikan setiap kota di seluruh dunia; besar atau kecil, kaya atau miskin, terkenal atau belum pernah terdengar. Pengiriman karya bebas untuk siapa saja dan dimana saja. Termasuk bagi kamu yang ingin mengangkat karakter kotamu melalui karya visual. 


Proyek ini sungguh unik karena mengungkap keragaman di setiap kota dengan budaya dan kehidupan sosial yang berbeda. Dari mulai kota-kota terkenal seperti Paris, Amsterdam, dan Roma, sampai dengan kota-kota kecil dan terpencil yang bahkan namanya pun belum pernah kita dengar seperti Sandnes atau Brunswick.
Beberapa karya dari Indonesia juga ambil bagian. Beberapa karya mewakili kota-kota besar sepertiJakarta (karya Alfin Debrata) dan Yogyakarta (karya Doni Wahyujati) juga terlihat disana.


Kunjungi situsnya di www.citid.net
Sekedar info dan inspirasi..semoga bermanfaat! :)

sumber : www.desainstudio.com